Kalau kamu lagi di Bali dan pengen ngerasain pengalaman kuliner yang bener-bener beda dari yang lain, coba deh menikmati jajanan pasar tradisional Bali di Pasar Ubud. Ini bukan sekadar soal makan camilan, tapi soal menyelami rasa dan budaya yang udah hidup sejak ratusan tahun lalu.
Pasar Ubud bukan cuma terkenal sebagai pusat seni dan kerajinan, tapi juga jadi spot kuliner tradisional yang mewakili rasa lokal Bali secara utuh. Dari pagi hari sampai siang, kamu bisa nemuin berbagai jajanan pasar yang legit, murah meriah, dan pastinya bikin jatuh cinta dari suapan pertama.
Jaje Bali: Warna-Warni Rasa dalam Setiap Gigitan
Yang paling gampang dikenali di deretan jajanan pasar tradisional Bali adalah jaje Bali. Jaje itu sebutan umum untuk kue atau camilan khas Bali. Dan bentuknya? Macem-macem banget! Dari yang digoreng, dikukus, sampai dibakar, semuanya punya rasa khas dan tampilannya selalu menarik.
Jenis-jenis jaje Bali yang wajib kamu coba:
- Jaje pisang rai: pisang yang dibalut adonan tepung ketan, dikukus, lalu digulingkan di kelapa parut
- Jaje uli: ketan kukus yang dibentuk padat dan biasanya disajikan dengan saus gula merah
- Jaje batun bedil: mirip bubur candil, terbuat dari tepung ketan kecil-kecil yang kenyal dengan kuah santan dan gula
- Jaje laklak: semacam serabi kecil berwarna hijau pandan, disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah cair
Semua jaje ini biasanya dijual dalam tampah atau baki bambu, dan kamu bisa pilih sendiri atau beli paket campur. Harganya? Mulai dari Rp1.000–Rp3.000 per buah. Beneran cocok buat menikmati jajanan pasar tradisional Bali di Pasar Ubud sambil ngopi atau teh manis panas.
Tipat Cantok: Gado-Gado ala Bali yang Super Gurih
Kalau kamu pengen yang agak berat tapi tetep dalam kategori jajanan, cobain tipat cantok. Ini adalah versi gado-gado khas Bali yang isiannya terdiri dari ketupat (tipat), sayuran rebus, dan bumbu kacang yang diulek kasar bareng cabai dan jeruk limau.
Yang bikin beda, bumbu kacangnya pedas dan tajam, sesuai karakter lidah Bali yang suka rempah dan rasa yang bold. Biasanya ada tambahan tauge, kacang panjang, kangkung, dan kadang juga tahu goreng. Disajikan dalam daun pisang dan langsung dimakan pakai tangan? Wah, sensasinya lain banget!
Tipat cantok ini udah jadi bagian dari identitas kuliner kaki lima Bali, dan kamu bisa temuin di banyak sudut Pasar Ubud, terutama pagi hari. Cocok banget buat sarapan atau ngemil sambil keliling pasar.
Bubuh Injin: Bubur Ketan Hitam Versi Bali
Kalau kamu pecinta makanan manis yang lembut dan hangat, wajib banget cobain bubuh injin. Ini adalah bubur dari ketan hitam yang dimasak dengan santan dan gula merah, lalu disajikan dengan santan kental di atasnya. Rasanya? Legit, creamy, dan bikin hati adem.
Yang bikin bubuh injin di Pasar Ubud beda dari tempat lain:
- Santan asli, bukan instan, jadi aromanya harum banget
- Tekstur ketannya pas, gak terlalu lembek, tapi juga gak keras
- Kadang disajikan dingin juga, cocok buat cuaca panas Bali
Bubuh injin ini jadi favorit banyak turis juga, karena termasuk makanan tradisional yang “aman” buat lidah internasional. Jadi kalau kamu pengen menikmati jajanan pasar tradisional Bali di Pasar Ubud bareng temen bule kamu, ini bisa jadi opsi yang cocok.
Suasana Pasar Ubud: Campuran Budaya, Rasa, dan Warna
Yang bikin pengalaman kuliner di sini makin spesial tuh bukan cuma makanannya, tapi suasananya. Pasar Ubud itu kayak titik temu antara budaya Bali dan dunia luar. Kamu bakal nemuin warga lokal, pedagang, turis, dan pecinta kuliner dari seluruh dunia dalam satu tempat.
Kesan khas pasar ini:
- Warung kecil di pinggir lorong pasar dengan tampah berisi jajanan
- Aroma kelapa parut, daun pisang, dan gula merah yang semerbak
- Suasana ramai tapi santai, dengan sapaan ramah dari penjual
- Banyak spot buat duduk santai sambil ngemil dan ngobrol
Kalau kamu datang pagi-pagi banget, kamu bahkan bisa lihat warga lokal yang belanja bahan upacara atau masak pagi. Ini momen yang jarang bisa kamu temuin kalau cuma makan di restoran.
Tips Maksimalin Wisata Jajanan di Pasar Ubud
Biar petualangan kuliner kamu makin asyik dan gak zonk, nih beberapa tips buat menikmati jajanan pasar tradisional Bali di Pasar Ubud:
- Datang jam 06.00–09.00 pagi buat pilihan jajan paling lengkap
- Bawa uang tunai pecahan kecil, karena semua transaksi masih cash
- Jangan ragu tanya ke penjual soal bahan dan cara bikin
- Cobain varian jajanan yang belum pernah kamu lihat
- Bawa tas kain atau tempat makan sendiri kalau pengen eco-friendly
Kenapa Jajanan Pasar Ubud Layak Jadi Bucket List Kuliner
Jajanan pasar tuh ibarat jejak rasa masa lalu yang masih bertahan sampai sekarang. Dan di Bali, jejak itu dijaga baik lewat tangan-tangan ibu-ibu pasar yang tiap hari nyiapin makanan dari subuh.
Menikmati jajanan pasar tradisional Bali di Pasar Ubud bukan cuma soal makan, tapi soal ngelestariin budaya. Kamu bukan cuma jadi pembeli, tapi juga penikmat sejarah dan identitas lokal.
Alasannya?
- Unik dan autentik
- Murah tapi berkualitas
- Penuh cerita dan filosofi lokal
- Cocok buat semua kalangan dan wisatawan
Sekali nyoba, kamu bakal paham kenapa jaje Bali itu bukan sekadar makanan, tapi bentuk cinta terhadap tradisi.